Timbulkan Kerumunan, PKS Usulkan Penerapan PPKM Darurat Dilakukan Berbasis Mikro

by -253 Views
Vaksinasibdi stadion Gelora 10 November menumpuk.

SURABAYA, Wartagres.Com – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Surabaya menyampaikan bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Surabaya bisa dilakukan dengan berbasis Mikro.

“Sebelum PPKM Darurat, kita kan sudah melakukan PPKM Mikro. Dengan pelibatan Lurah, RT, RW, sebagai ujung tombak. Nah ketika sekarang PPKM Darurat, maka sebetulnya tinggal melanjutkan saja pembatasan di skala kota, tanpa merubah kegiatan di tingkat RT RW yang selama ini telah berjalan,” ujar Akhmad Suyanto, Ketua Fraksi PKS.

Yanto, panggilan akrabnya, menyoroti berbagai kegiatan PPKM Darurat yang justru menimbulkan kerumunan. Antara lain vaksinasi massal. “Sudah betul yang dilakukan Pemkot sebelum ini. Yakni vaksinasi di Puskesmas dan di Balai-balai RW. Ini memudahkan pengelolaan dan pemantauan warga oleh RT dan RW setempat. Warga juga tidak perlu jauh-jauh ke Gelora Tambaksari. Dijemur kepanasan tanpa suplai air akan beresiko terjadi dehidrasi. Memang ada bagusnya terpapar sinar matahari untuk menambah vitamin D, tetapi perlu diingat terpapar sinar UV tinggi dalam waktu berlebih juga tidak baik untuk kesehatan tubuh. Dan yang pasti tidak terjadi kerumunan skala besar,” ujar Yanto.

Pria yang tinggal di Bulak ini kemudian juga mengingatkan bahwa protokol kesehatan itu mesti dilakukan bersamaan, tidak terpisah-pisah. “Menghindari kerumunan itu protokol kesehatan. Meskipun memakai masker dan menjaga jarak, tetap saja tidak boleh berkerumun. Apalagi sampai ratusan bahkan ribuan orang dalam satu waktu. Prinsip tracing menjadi sulit dilakukan jika kemudian terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Yanto mendukung percepatan vaksinasi dengan berbasis RT-RW. “Beberapa waktu lalu Walikota juga sudah mengaktifkan kembali Satgas Kampung Tangguh, Kampung Wani. Wani Jogo, Wani Ngandani, Wani Sehat, Wani Sejahtera. Bahkan sudah memberikan insentif kepada Satgas Kampung Wani. Ini bisa diteruskan dengan pemantauan dan pelaksanaaan vaksinasi, disamping melakukan tugas-tugas yang selama ini berjalan,” papar Yanto.

Dengan penerapan protokol kesehatan 5M dengan ketat, 3T, serta percepatan vaksinasi, Yanto meyakini grafik penderita covid-19 di Surabaya akan melandai. “Kita optimis upaya-upaya ini akan menurunkan angka pandemi. Karena itu mari kita laksanakan dengan disiplin. Dan sebagai pemangku kebijakan, Pemkot dan DPRD harus melakukan monitoring dan evaluasi secara harian. Mana yang efektif, mana yang harus dibenahi. Intinya untuk kemaslahatan seluruh warga kota. Kita optimis,” pungkas Yanto. (Tur)

No More Posts Available.

No more pages to load.