Dugaan Penyelewengan Penyaluran BPNT di Wringinanom, Sekcam : Semua Sudah Dilakukan Sesuai Pedum Kemensos

by -450 Views
Bantuan BPNT.

GRESIK, Wartagres.Com – Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Wringinanom, Marsudi, membantah adanya dugaan penyelewengan Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh oknum Kecamatan Wringinanom, Gresik.

Marsudi mengatakan, penyaluran BPNT kepada KPM sudah melalui prosedur dengan benar sesuai Pedoman Umum (pedum) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Bahkan juga melalui Surat Edaran (SE) dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gresik.

“Semua sudah dilakukan sesuai petunjuk itu. Saya rasa semua sudah sesuai, jadi tidak ada hal yang khusus atau menarik saat penyaluran bantuan BNPT itu,” ungkap, Masduki saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (23/11/2021).

Ia menjelaskan, di Kecamatan Wringinanom ada sekitar kurang lebih 6000 KPM yang menerima BPNT setiap bulanya.

Sementara disinggung soal adanya penyelewengan terkait penyaluran bantuan tersebut, ia menjelaskan selalu melakukan monitoring terhadap seluruh pendamping yang ada dilapangan.

“Jadi selama penyaluran bantuan tidak ada laporan terkait hal – hal yang menyimpang dari tim yang ada dilapangan. Jadi insya allah tidak ada hal yang menyimpang,” katanya.

Diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun ada sejumlah oknum pejabat yang bertugas sebagai kordinator teknis dari Kecamatan Wringinanom melakukan penyelewengan BPNT saat penyaluran.

Bahkan, oknum kepala desa melakukan intervensi, sedangkan agen melaksanakan penggesekan. Peran itu yang kemudian mendapatkan imbalan dari dana sebesar Rp200 ribu.

“Hampir semua pengurus asosiasi kepala desa terlibat, juga didukung oknum kecamatan dan agen pun diintervensi,” ungkap, salah satu agen yang enggan disebut namanya.

Dari dana Rp200 ribu itu, para agen memotong Rp13 ribu perKPM. Kemudian para oknum kepala desa mendapat Rp3.000 perKPM. Sebesar Rp1.000 perKPM untuk para Moden.

“Untuk oknum-oknum kecamatan seperti Camat, Sekcam dan Kesra juga mendapat bagian. Itu hasil rapat,” beber agen tersebut.

Dari jumlah itu, praktis KPM hanya mendapatkan barang senilai Rp175 ribu. Terdiri dari beras 10 kilogram, 4 ons buah apel, 5 ons buah pir impor, 5 ons kacang hijau, telur 8ons, dan 5ons wortel.

“Kasihan KPM potongan e terlalu banyak,” pungkas, Supardi warga Sumberame, Kecamatan Wringinanom, salah satu warga yang menerima bantuan.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD), Adi Lebani Waras tidak merespon saat dihubungi melalui via telepon, bahkan tidak membalas chat Whats Ap (WA) meski sudah terbaca.

Begitu juga selaku agen sembako, Lilik, juga tak merespon saat dihubungi via telepon atau membalas chat WA. (Bon)

No More Posts Available.

No more pages to load.