Jelang Pilwali Surabaya, Kader PKS Dianggap Layak Dampingi Machfud Arifin

by -314 Views
Direktur Eksekutif Jhon Consulindo, Lasiono (tengah).

SURABAYA, Wartagres.Com – Jelang Pilwali (pemilihan Walikota) Surabaya yang akan dilakukan pada 9 Desember 2020, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempati posisi pertama.

Itu diketahui dengan adanya survey yang dilakukan oleh salah satu lembaga survey Jhon Consulindo yang bergerak dalam bidang lembaga kajian, penelitian, pelatihan, pendampingan, dan Event Organizer yang diakukan pada 2-15 Juli lalu. Sedangkan, untuk partai PDI-Perjuangan menempati urutan ke dua setelah PKS.

Dalam penelitian dengan jumlah sampel 500 responden dan margin eror 4,8 persen ini, konstituen PKS sangat militan terhadap calon yang diusung PKS dengan persentase 76,5 persen, disusul PDIP 68,4 persen, PAN 53,4, Golkar 52,7, Gerindra 51,5, Demokrat 48,6, PKB 48,2. Dari data ini dapat dijelaskan bahwa militansi dukungan terhadap calon wali kota yang didukung PKS tinggi.

“PKS unggul dimilitansi kader, kalau PDI Perjuangan unggul dalam suara yang berasal dari ideiologis masyarakat. Artinya siapapun nanti yang dicalonkan dari PDI Perjuangan pasti akan memimilih partai bukan siapa calonya,” ujar, Direktur Eksekutif Jhon Consulindo, Lasiono, Kamis (13/8/2020).

Lasiono menjelaskan, Berdasarkan penelitian dengan metode kuantitatif, hasilnya PDI Perjuangan menempati urutan pertama partai yang banyak dipilih masyarakat dengan 28,5 persen, disusul PKB 10,1 persen, Gerindra 9,5 persen, Golkar 8,8 persen, PKS 8,7 persen, Demokrat 7,4.

“Kalau PKS unggul dari militansi partai, calon yang diusung PKS jangan dikesampingkan,” katanya.

Menurutnya, Pilwali Surabaya mendapat perhatian elit nasional dan partai-partai besar. Hal ini karena kota pahlawan dipandang sebagai wilayah penting untuk mendulang pemenangan, teruma dalam pemilu 2024.

“Tapi semuanya masih bisa berubah, PKS persentasenya bisa naik, begitu juga dengan PDIP, itu bisa terjadi kalau keduanya terus melakukan kampanye,” terangnya.

Namun begitu, peluang PDI Perjuangan mendapatkan keuntungan cukup besar. Militansi kader partai dibawah 50 persen, seperti Nasdem, PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PPP, dan PSI bisa berlabuh ke PDIP sangat terbuka. Sebab, ada kemungkinan, kader tidak akan memilih calon wali kota yang didukung partai.

“Di Surabaya karakter masyarakatnya memilih partai dulu baru milih calon,” ucapnya.

Selain itu, faktor Tri Rismaharini juga sangat menentukan. Berdasarkan penelitian, 94 persen kinerja Risma dianggap bagus. Kinerja Risma dikonversi sebagai hasil kerja PDI Perjuangan. (Tur)

No More Posts Available.

No more pages to load.