SURABAYA, Wartagres.Com – Jelang pelaksanaan Konfercab Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama (PCNU) Kota Surabaya yang dijadwalkan bakal digelar dalam waktu dekat, tidak banyak nama kandidat yang bakal maju sebagai calon Ketua Tanfidziah PCNU Kota Surabaya.
Kabar yang berhembus, hingga kemarin baru dua nama yang mencuat di kalangan nadliyin (warga NU) Kota Surabaya yakni KH Muhibbin Zuhri yang tak lain incumbent Ketua PCNU Surabaya sebelumnya dan Masduki Toha mantan Anggota DPRD Surabaya serta Dewan Pembina GP Ansor Jatim pada 2015.
Belakangan mencuat nama Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang digadang untuk memegang tampuk pimpinan PCNU Surabaya pada Konfercab mendatang. Eri yang baru dilantik sebagai Walikota Surabaya beberapa hari lalu dinilai layak memimpin PCNU dan menjadi solusi kebuntuan komunikasi dan sosok pemersatu pengurus dengan jam’iyah.
Ketua PC GP Ansor Surabaya, Faridz Afif mengaku mendukung penuh apabila Eri Cahyadi maju sebagai kandidat calon Ketua PCNU Surabaya. ”Kalau benar, ini berita baik. Saya kira layak Pak Eri memimpin PCNU terlebih beliau sudah teruji kapabilitas dan kapasitasnya,” kata Gus Afif sapaan akrab Faridz Afif, Kamis (4/3).\
Diketahui, Eri Cahyadi saat pada kepengurusan PC GP Ansor sebelumnya duduk sebagai Dewan Pensihat GP Ansor Surabaya. Eri juga sudah mengikuti pendidikan kader. ”Jadi saya kira syarat administrasi sudah lengkap,” kata dia.
Gus Afif menambahkan, munculnya nama Eri Cahyadi menjadi angin segar bagi nahdliyin lantran sosoknya dinilai mampu merangkul semua kalangan. Dia menyontohkan, pada Pilkada Surabaya Eri mampu mengorganisir semua kelompok untuk tidak bersinggungan. Eri juga dinilai cukup tawadhu pada ulama dan kiai. Sehingga kata dia, adab nahdliyinnya sudah cukup dimiliki dimana meski jabatan dan pangkat setinggi apapun tetap hormat pada ulama dan kiai.
”Ini dinamika yang harus disambut gembira, sebab semakin banyak calon, akan semakin dinamis dalam membuka potensi kader guna memajukan NU di Surabaya,” kata dia.
Dia menambahkan, nantinya siapapun yang terpilih dalam Konfercab maka harus tetap didukung. ”Ibaraynya Konfercab itu sekadar uji kompetensi calon dalam mengikuti kontestasi, setelah selesai yang ayo kita dukung, bekerja bersama, jangan lantas calona tidak terpilih terus pindak aliran, apalagi pindah agama, ndak baik,” kata Gus Afif sedikit berkelakar. (Tur)