Reni Astuti Angkat Bicara Terkait Video Viral di Jembatan Suramadu Sisi Surabaya

by -338 Views
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti.

 

Wakil ketua DPRD kota Surabaya, Reni Astuti.

SURABAYA, Wartagres.Com – Wakil ketua DPRD kota Surabaya, Reni Astuti angkat bicara terkait video viral seorang wanita yang memberondong beberapa pertanyaan kepada petugas linmas di area penyekatan jrmbatan Suramadu. Diantaranya menanyakan surat swab milik petugas linmas.

Reni mengatakan, seluruh tenaga kesehatan (nakes) sudah diwajibkan untuk melakukan minimal swab PCR. Sebab, nakes mempunyai interaksi tatap muka secara langsung dengan banyak masyarakat.

“Jadi saya rasa sangat bagus jika petugas di titik penyekatan selain nakes juga harus melakukan swab,” ujarnya, Rabu (16/6/2021).

Politisi asal fraksi PKS ini mengungkapkan, selain memberikan kenyamanan untuk masyarakat yang ada di area penyekatan, hal itu juga sebagai bentuk perlindungan bagi masyrakat yang akan di swab.

“Itu juga nantinya menjadi ketenangan bagi petugas sendiri dan juga masyarakat,” ungkap Reni.

Sementara itu disinggung soal banyaknya masyarakat Madura yang protes karena merasa di diskriminasi terkait penyekatan di Suramadu. Reni mengatakan, hal itu perlu menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemprov Jawa Timur.

Sebab, menurutnya, penyekatan yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya di Suramadu tersebut juga atas persetujuan dari pemprov Jatim.

“Sekarang bu Gubernur marah tidak ada pemyekatan itu tidak kan, artinya bu Gubernur menyetujui dan saya rasa sudah melakukan kordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bangkalan,” tukasnya.

Dirinya menambahkan, jadi jika ada masyarakat Madura yang merasa terdiskriminasi itu merupakan hal yang sah sah saja dilakukan. Tinggal bagaimana pemerintah mengatasi hal ini.

“Saya berharap pemerintah Provinsi turut memberikan perhatian terhadap saudara kita di Bangkalan Madura untuk bersama sama memberikan penjelasan kok kenapa hanya di Suramadu saja yang dilakukan penyekatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua LSM Sarana Demokrasi, Sade, menganggap bahwa pemerintah saat ini tidak adil. Sebab jika memang tujuan penyekatan di Suramadu untuk mencegah penyebaran covid-19, semua pintu masuk ke arah surabaya harus diberlakukan sama. Jangan hanya dipusatkan di Suramadu.

“Jadi kalau ada warga Madura protes, menurut saya itu hal yang wajar. Karena apa, kok terkesan covid-19 ini disebabkan dari masyarakat Madura saja, padahal covid-19 ini kan bisa saja datang dari arah pintu masuk yang lain,” pungkasnya. (Tur)

No More Posts Available.

No more pages to load.