Air Mata Warga Ini Bercucuran Saat Sambat Wali Kota Surabaya, Ini Alasanya

by -780 Views
Salah satu warga menangis saat sambat kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

SURABAYA, Wartagres.Com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali menggelar pertemuan dengan warga yang dikemas dalam kegiatan Sambat Nang Cak Eri, di Lobby Lantai 1 Balai Kota Surabaya, Sabtu (23/7/2022). Bahkan, salah satu warga Kota Pahlawan mengaku sangat terbantu dengan acara tersebut, karena ia bisa menyampaikan permasalahan secara langsung kepada Walikota Surabaya.

Sebelum kegiatan dimulai, para Kepala Perangkat Daerah (PD), Camat, dan Lurah langsung mendekatkan diri kepada warga untuk langsung memberikan solusi terhadap permasalahan yang sedang dialami. “Sebelum saya datang, para pejabat pemkot langsung memanfaatkan waktu menyelesaikan persoalan warga. Ini sangat bagus, ini namanya pelayanan publik yang maksimal,” ungkap Wali Kota Eri Cahyadi.

Pada gelaran itu, Wali Kota Eri Cahyadi turut menenangkan salah satu warga yang tinggal di Rusun Romokalisari. Warga tersebut menangis karena tidak sanggup menceritakan persoalan yang dialami oleh keluarganya. “Suaminya tidak punya pekerjaan, dia tinggal di rusun, dan anaknya masuk dalam kategori disabilitas. Tadi sempat menangis. Tapi karena kita selesaikan bersama-sama, akhirnya dia bisa tersenyum,” ujar dia.

Sebab, menurutnya, untuk menyelesaikan seluruh persoalan yang disampaikan warga, membutuhkan kerjasama dan gotong-gotong dari seluruh jajaran Pemkot Surabaya. “Suaminya diberikan pekerjaan melalui program Padat Karya, serta ibu tersebut akan mendapat pelatihan untuk mengembangkan UMKM. Sehingga sang ibu mampu merintis usaha tanpa keluar rumah, agar bisa mengawasi anaknya yang masuk dalam kategori disabilitas,” terangnya.

Tak hanya itu saja, kegiatan itu juga diikuti oleh dua siswa SD Muhammadiyah 24 Kota Surabaya. Ia mengaku bangga, karena dua siswa tersebut berani menyampaikan persoalan yang ada di lingkungan pendidikannya. Yakni, terdapat siswa di sekolah tersebut yang mengalami kendala untuk melunasi biaya administrasi sekolah.

“Karena itu saya sudah menyampaikan kepada Dispendik Kota Surabaya untuk memastikan SD dan SMP, kalau dia termasuk kategori Mitra Warga atau MBR maka pemkot akan hadir disana,” ungkap dia.

Wali Kota Eri Cahyadi juga telah menyampaikan persoalan pendidikan di Kota Surabaya di tingkat SMA/SMK sederajat kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Yakni, pemkot akan membantu siswa atau peserta didik yang ber KTP Kota Surabaya.

“Bu Gubernur Jatim Khofifah kalau ada yang tidak mampu tingkat SMA/SMK sederajat, jangan diberikan beban uang gedung yang nilainya sama dengan warga yang mampu. Beliau, menyampaikan ini langkah baik dengan memberikan solusi dan Dispendik Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan Dispendik Jatim,” kata dia.

Karena kedepan, anak-anak Kota Surabaya akan menjadi pemimpin penerus bangsa. Karena itu, Pemkot Surabaya mengedepankan sinergi dan kolaborasi agar anak-anak Kota Surabaya bisa mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

“Termasuk para santri yang ada di Pondok Pesantren. Kalau anak Surabaya tidak mampu dan meminta bantuan kepada pemkot berupa beasiswa, sebesar BOPDA yang kita berikan kepada anak-anak per bulannya,” tegas dia.

Ia menyadari, bahwa dengan interaksi secara langsung kepada masyarakat, maka pemkot bisa mengetahui persoalan dan keluh-kesah yang dialami oleh masyarakat. “Oh ada permasalahan ini, maka saya harus menyusun anggaran yang seperti ini. Alhamdulillah sudah kita lakukan, sehingga anggaran kedepan bisa semakin fokus bagi masyarakat,” jelas dia.

Meski demikian, ia tidak menarget waktu untuk beberapa permasalahan yang bisa diselesaikan dengan cara musyawarah. Kecuali, permasalahan yang berkaitan dengan Perda. Sedangkan untuk persoalan yang bisa diselesaikan oleh kelurahan, kecamatan, atau PD terkait bisa langsung diselesaikan setelah kegiatan Sambat Nak Cak Eri.

“Sebentar lagi saya akan menandatangani Perwali terkait batas waktu pelayanan publik. Kalau sudah lebih yang dijanjikan, maka kontrak kinerja akan berkurang sendiri. Kalau berkurang, artinya siap untuk mengundurkan diri,” tegas dia.

Sementara itu, Agusriani (44) warga Rusun Romokalisari Kota Surabaya menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Setelah menangis di hadapan Walikota, wanita paruh baya dengan tiga orang itu, bersyukur karena bisa menyampaikan keluh-kesahnya dan mendapat solusi dari Wali Kota Eri Cahyadi.

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan acara ini, saya jauh-jauh diantar oleh suami dengan membawa anak saya. Terima kasih Wali Kota Eri Cahyadi sudah mendengarkan keluh-kesah saya, Insya Allah ini jawaban Gusti Allah dari doa-doa saya sebelumnya,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.