Terkait Aksi Premanisme, Gubernur Jatim Minta Ada Tindakan Tegas Aparat Keamanan

by -572 Views
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pimpin mediasi antara pemkab Jember dan Banyuwangi.

JEMBER, Wartagres.Com – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung rapat koordinasi dan mediasi terkait kasus teror di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Dalam rapat tersebut, dihadiri pejabat forkopimda Pemkab Jember, dan perwakilan dari Pemkab Banyuwangi.

Terkait adanya dugaan premanisme yang terjadi dari aksi teror pembakaran dan perusakan di Desa Mulyorejo. Gubernur Khofifah minta adanya tindakan tegas soal dugaan adanya aksi premanisme.

“Terkait adanya indikasi premanisme. Ini harus dihentikan, karena yang menimbulkan ketidak tenangan adanya kasus ini. Terutama saat musim panen. Karena kasus ini (dugaan premanisme) berpotensi saat masa panen tanaman kopi di wilayah setempat,” kata Khofifah saat dikonfirmasi usai rapat, Senin (8/8/2022).

Dengan indikasi premanisme ini, Khofifah minta adanya tindakan tegas untuk penanganan hal tersebut.

“Oleh karena itu pak bupati dibantu forkopimda, Forkopimcam, dan dibantu Pak Sekda Banyuwangi yang mewakili Ibu Bupati Banyuwangi, dibantu Forkopimda, dan Forkopimcam Banyuwangi. Harus bersama-sama untuk bisa menghentikan indikasi premanisme, ketika musim panen kopi itu,” ujarnya.

Kemudian agar persoalan sama tidak lagi terulang, Khofifah juga meminta adanya perhatian soal infrastruktur.

“Soal infrastruktur, untuk mengakses tempat dimana berpotensi terjadinya konflik sosial tidak mudah. Sehingga harus segera memproses infrastruktur ke daerah-daerah yang sekarang terkonfirmasi potensi kemungkinan terjadi konflik sosial,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk meredam situasi konflik yang ada. Kata Khofifah, Selasa (9/8/2022) besok. Rencananya akan ada mediasi antara warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Dengan warga dari Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.

“Ada langkah yang disiapkan dari dua tim daerah ini. Besok pagi InsyaAllah. Akan dilakukan pertemuan perwakilan warga masyarakat Mulyorejo, Silo dan perwakilan masyarakat Banyuanyar, Kalibaru, Banyuwangi. Ini adalah bagian penting untuk membangun Guyup rukun seduluran,” ujarnya.

Khofifah juga menambahkan, terkait kondisi psikis dari warga yang terdampak teror. Pihaknya meminta dari Pemkab Jember ataupun Pemkab Banyuwangi untuk menyiapkan tim trauma healing.

“Menjadi penting, bagaimana tim trauma healing tetap harus disiapkan. Betul hari ini aman, tapi kemungkinan ada kekhawatiran jika musim panen ada lagi. Jangan-jangan ada konflik yang muncul lagi. Jadi dihimbau menyiapkan tim trauma healing. Tapi yang menjadi utama adalah menarik peta agar ada perlindungan atas pengelolaan kebun kopi di daerah-daerah,” tandasnya.

Terkait situasi keamanan di wilayah Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember. Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mempertimbangkan untuk penarikan anggota polisi yang saat ini berjaga di wilayah setempat.

“Anggota polres tetap kami tetapkan di sana, memantau situasi yang ada di sana. Nanti jika situasi cukup aman, kita tarik tim dari Polres. Namun tetap menempatkam stand by tim keamanan dari Polsek,” kata Hery.

“Penarikan tim tentunya akan dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.