SURABAYA, Wartagres.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD Kota Surabaya resmi mengesahkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2024 sebesar Rp 10,9 triliun, tepatnya sebesar Rp 10.984.338.989.794,00. APBD 2024 itu digedok dalam rapat paripurna yang digelar hari ini, Jumat (10/11/2024) atau tepat di Hari Pahlawan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri bersyukur karena rapat paripurna dengan semangat Hari Pahlawan bisa mengesahkan APBD Surabaya 2024 pada tanggal 10 November. Ia juga menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada pimpinan dan anggota DPRD yang telah mencurahkan segenap pikiran dan tenaganya untuk menyelesaikan dan mengesahkan APBD 2024 ini.
“Saya merasa tahun 2021-2024 adalah masa-masa emas Surabaya karena kerjasama antara Pemkot Surabaya dan DPRD Surabaya sangat luar biasa. Tentu saya tidak akan pernah menyia-nyiakan apa yang telah dilakukan bersama-sama dengan teman-teman DPRD Surabaya,” kata Wali Kota Eri saat menyampaikan pendapat akhir.
Seusai acara, ia menjelaskan bahwa dalam APBD 2024 yang baru disahkan itu, Pemkot Surabaya memprioritaskan bidang pendidikan, kesehatan dan juga infrastruktur. Ia juga memastikan pemkot akan meneruskan sampai selesai, baik pembangunan jalan di Wiyung, Banyuurip, dan juga pembangunan underpass Dolog. “Kita juga prioritaskan penyelesaian rumah sakit di Surabaya,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menargetkan tahun 2024 angka kemiskinan di bawah 2 persen. Sebab, pada tahun 2022-2023, terhitung Maret sampai Maret, angka kemiskinan menjadi 4,6 persen. “Nah, kita mulai melakukan penyelesaian kemiskinan dengan padat karya itu di bulan Juni sampai hari ini, makanya target kita di tahun 2024 nanti adalah di bawah 2 persen. Insyaallah sampai bulan Maret 2024, insyaallah itu bisa tercapai, mohon doanya,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan keberhasilan penetapan APBD Surabaya pada Hari Pahlawan itu berkat kekompakan dan kerja sama semua pihak. Antara pimpinan dan semua anggota legislaitf, sinergi semua fraksi, serta antara DPRD Surabaya bersama Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji bersama seluruh aparatur Pemkot Surabaya. “Dan, yang lebih penting lagi berkat partisipasi seluruh rakyat Kota Surabaya, yang handerbeni dan mencintai Kota Pahlawan ini,” kata Adi.
Ia juga menjelaskan bahwa penetapan APBD Surabaya yang lebih dini ini, maka aparatur pemerintah kota bisa menyiapkan lebih matang program dan kegiatan Surabaya lebih matang di tahun depan. Bahkan, ia berharap pada 2 Januari 2024, APBD bisa berjalan dengan efektif.
Menurutnya, program-program pembangunan Kota Surabaya disusun melalui masukan, saran dan gagasan dari berbagai representasi masyarakat di kampung-kampung, yang dihimpun melalui musyawarah pembangunan. Juga melalui penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan 50 anggota DPRD. Maupun melalui pertemuan-pertemuan informal dengan warga masyarakat di berbagai kampung dan pemukiman.
“Pembangunan menyentuh di semua wilayah Surabaya, menyentuh di semua lapisan masyarakat, melibatkan semua kampung dan pemukiman, serta mencakup sekian banyak urusan pemerintahan. Kita beruntung punya kekuatan APBD yang besar, yang ditopang sumber daya manusia yang bagus, sistem pelayanan yang terus berbenah, serta leadership yang hebat di semua tingkatan. Ditambah lagi, kemajuan Surabaya digerakkan oleh partisipasi masyarakat yang hebat dan luar biasa,” kata Adi.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan menjadi urutan teratas dalam alokasi anggaran pembangunan tahun depan, masing-masing di level 21 persen dari APBD 2024. DPRD Surabaya terus mengawal ketat terjaminnya akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat. Seperti penerapan zonasi sekolah, pemberian seragam gratis bagi pelajar tidak mampu, beasiswa pemuda tangguh untuk pelajar SMA/SMK dan perguruan tinggi. Juga pelayanan kesehatan yang terus berbenah, serta pembangunan rumah sakit tipe C di Jalan Ir. Soekarno.
“Ada pula pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana lain. Seperti pavingisasi, perbaikan saluran air yang menekan ancaman banjir, lampu penerangan umum, perbaikan berbagai balai RW untuk mendekatkan layanan pada masyarakat, program pemberdayaan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Di aspek kebudayaan dan pariwisata, DPRD Surabaya berusaha mendorong penguatan adat-istiadat serta kesenian lokal, seperti Sedekah Bumi yang secara rutin tiap tahun digelar di berbagai kampung. Begitu juga berdirinya kelompok-kelompok sadar wisata, yang getol mempromosikan potensi-potensi wisata Surabaya di kampungnya. Ini bertemu dengan berbagai kegiatan UMKM.
“Terlihat kekompakan dan keguyuban warga masyarakat dalam kegiatan Sedekah Bumi. Ramai dan meriah. Begitu pula mengangkat berbagai potensi wisata kampung. DPRD Surabaya dan Pemerintah Kota berkomitmen memberikan dukungan lewat penganggaran dan kebijakan supaya segenap tradisi dan potensi wisata bisa semakin hidup,” kata Adi.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga menaruh perhatian lewat berbagai upaya sistematis untuk mengentas kemiskinan, menekan angka pengangguran melalui program-program padat karya sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Sebagai kota besar, Surabaya tidak henti berbenah. Semakin maju kotanya, semakin sejahtera warganya,” pungkasnya.