Jakarta, Wartagres.Com – PT Pegadaian (Persero) menjalin kerjasama sistem keamanan informasi dan data elektronik dengan Badan Siber dan Sandi Indonesia (BSSN) yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dan Kepala BSSN Hisan Siburian.
“Pegadaian kali ini menjalin kerjasama dengan BSSN dalam meningkatkan pengamanan teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) bidang cyber security, serta pertukaran informasi terkait keamanan teknologi informasi,” kata Kuswiyoto di Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Kuswiyoto mengatakan, bahwa perkembangan teknologi melahirkan peluang dan tantangan termasuk di sektor keuangan yang terus bertransformasi menuju industri 4.0 yang berbasis digital dengan model bisnis baru. Oleh karenanya Pegadaian pun terus mengembangkan bisnis agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu bersaing denganpendatang baru seperti fintech.
Lebih lanjut Kuswiyoto menjelaskan, bahwa kerjasama pengamanan teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan meliputi asistensi proteksi keamanan, audit keamanan informasi, security assesment, konsultasi penanggulangan dan pemulihan insiden siber, layanan investigasi maupun penyidikan bidang siber dan sandi, serta layanan security monitoring system. Sedangkan untuk peningkatan dan pengembangan SDM bidang cyber security, BSSN akan membantu melakukan sertifikasi SDM dalam bidang keamanan siber.
“Untuk pertukaran informasi terkait keamanan IT, BSSN juga akan membantu Pegadaian dalam pengamanan teknologi dan cyber security melalui sharing informasi mengenai potensi serangan digital ke aset perusahaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BSSN Letnan Jenderal (Purn) Hinsa Siburian menilai kerja sama ini sangat strategis, khususnya di industri keuangan seperti Pegadaian. Karena kejahatan siber di industri keuangan saat ini semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan pesatnya teknologi yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
“Adanya kerjasama ini akan meningkatkan sumber daya keamanan siber dan sandi, melalui proses pembelajaran dan peningkatan kualitas yang berkelanjutan dengan didukung manajemen perkantoran secara transparan dan akuntabel,” pungkasnya. (Tur)