KAI Ancam Pelaku Pelecehan Seksual Dilarang Naik Kereta Seumur Hidup

by -470 Views

JEMBER, Wartagres.Com -Sikapi kasus pelecehan seksual di gerbong kereta api yang sempat viral di medsos beberapa waktu lalu.

PT. KAI Daop 9 Jember ancam pelaku pelecehan seksual akan dilarang menggunakan moda transportasi kereta api seumur hidup.

Ancaman itu ditegaskan Vice President PT. KAI Daop 9 Jember Broer Rizal, jika kejadian serupa terjadi di wilayah kerjanya.

Pernyataan itu disampaikan Broer, saat ikut dalam giat Kampanye Anti Kekerasan seksual di Stasiun Kota Banyuwangi, Rabu (29/6/2022).

“Hari ini kami melakukan kampanye pencegahan tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Kampenye ini satu tujuannya, adalah menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kekerasan maupun pelecehan seksual. Khususnya di gerbong kereta api,” ujar Broer saat dikonfirmasi di tengah kegiatan kampanye.

Adanya kegiatan kampanye itu, lanjut Broer, sebagai salah satu bentuk keprihatinan yang dilakukan oleh PT. KAI dan komunitas pecinta kereta api.

“Kami berharap para pengguna jasa kereta api masyarakat bisa saling menghormati saling menghargai pada saat mengunakan kereta api. Sehingga penumpang kereta api secara umum merasakan nyaman dan nyaman,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Broer, pihaknya juga punya sikap tegas. Jika kejadian pelecehan seksual terjadi di wilayah kerjanya.

“Kebetulan di wilayah DAOP 9 Jember, alhmdulillah aman tidak ada laporan-laporan terkait tindak kekerasan atau pelecehan seksual. Tapi kalau sampai ada terjadi dan diketahui dilakukan oleh penumpang kereta api. Kami akan blacklist sebagai bentuk sanksi moril yang dilakukan oleh pelaku,” tegasnya.

“Selanjutnya yang bersangkutan tidak boleh naik kereta api seumur hidup, dan akan kami laporkan ke pihak kepolisian juga tentunya,” sambung Broer.

Perlu diketahui, terkait kegiatan kampanye yang dilakukan. Diikuti oleh 30 orang yang terdiri dari petugas KAI dan juga komunitas Rail Fans. Yang terdiri dari Tanggul Railfans Community, Komunitas Railfans Daop 9, dan Osing Train Community.

“Tadi kaget, saya kira ada apa kok banyak orang membawa tulisan dan keliling di gerbong-gerbong kereta. Katanya sih unjuk rasa,” kata salah seorang penumpang kereta Ratnawati saat dikonfirmasi terpisah.

Mengetahui aksi unjuk rasa yang dimaksud adalah bentuk kampanye anti pelecehan seksual, kata perempuan yang akrab dipanggil Ratna ini, dirinya ikut mengapresiasi aksi yang dilakukan.

“Karena bentuk pelecehan seksual ini merugikan, apalagi buat kita kaum perempuan. Saya ikut apresiasi. Semoga tidak ada lagi pelecehan seksual. Karena kita naik kereta inginnya aman dan nyaman. Apalagi dari pelaku yang cabul seperti itu,” ujar perempuan yang juga mahasiswi perguruan tinggi negeri di Jember itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.