JEMBER, Wartagres.Com – Untuk penanganan tanah longsor di Jalur Gumitir. Tepatnya, di KM 37 sekitar Watugudang, Dusun Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember. Kendaraan bermuatan besar ataupun Bus akan diarahkan lewat jalur utara.
Pengalihan arus itu dilakukan, bertujuan agar proses perbaikan jalan dan pemasangan plengsengan di lokasi tanah longsor dapat berjalan lancar.
“Terkait penanganan tanah longsor, tepatnya di KM 37. Untuk nanti pengerjaan perbaikan jalan agar lebih lancar dan cepat. Akan dilakukan pengalihan arus bagi kendaraan-kendaraan besar,” kata Kanit Kamsel Satlantas Polres Jember Iptu Heru Siswanto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (4/7/2022).
“Seperti truk bermuatan besar dan bus, yang nantinya akan dialihkan lewat jalur utara,” sambungnya.
Untuk pengalihan arus ini, lanjut Heru, akan dilakukan koordinasi dengan Polres jajaran.
“Seperti dengan Polres Probolinggo, Bondowoso, maupun Banyuwangi,” ucapnya.
Untuk pengalihan arus yang dilakukan, Heru menjelaskan, nantinya kendaraan berukuran besar yang akan menuju Jember, akan diarahkan lewat Jalur Utara.
“Dari simpang ketiga ketapang, nantinya dipasang himbauan dan (papan) petunjuk untuk lewat ke arah Probolinggo (Jalur Utara). Sebaliknya dari Jember untuk ke Bali atau Banyuwangi, juga akan diarahkan lewat Jalur Utara,” jelasnya.
“Nanti akan dibahas lebih lanjut, dan mulai sekarang soal sosialisasi pengalihan arus sudah dilakukan. Besok akan dibahas lebih lanjut. Yang jelas selain anggota kami berjaga, juga akan ada petunjuk yang jelas agar para pengendara yang melintas dapat memahami pengalihan arus ini,” jelasnya.
Terkait teknis perbaikan bekas longsoran dan juga pengalihan arus. Juga akan dilakukan koordinasi dengan Satker dan PPK Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali.
Petugas PPK 1.4 Provinsi Jatim (Wonorejo – Jember – Bts. Kab. Banyuwangi), Mahatma Manurung mengatakan, untuk penanganan kasus longsoran. Saat ini masih dilakukan penanganan darurat.
“Yakni dengan dikanalisasi potensi longsor di lokasi kejadian. Dimungkinkan untuk arus lalu lintas, berkoordinasi dengan Polres Jember diberlakukan buka tutup jalan itu sementara ini,” ujar Mahatma.
Untuk pemasangan plengsengan di bekas longsoran, lanjutnya, juga akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan jajaran terkait.
“Ini tim perencanaan masih turun melakukan survei dan pengecekan, karena plengsengan nanti akan dipasang di lokasi longsoran. Agar tidak meluas. Itu yang akan dilakukan. Prosesnya untuk plengsengan secepatnya akan dilakukan,” ujarnya.
Untuk proses waktu pemasangan plengsengan, lanjutnya, belum bisa dipastikan membutuhkan waktu berapa lama.
“Karena kita juga memantau kondisi cuaca hujan yang ada di lokasi. Karena cuaca ini tidak bisa diprediksi. Tapi yang jelas, kita berupaya agar longsoran tidak tergerus,” ujarnya.
Untuk penanganan secara permanen pemasangan plengsengan, lanjutnya, dimungkinkan menggunakan alat berat.
“Untuk teknis kita akan kita koordinasi bersama agar lancar proses pembenahan jalan ini,” ucapnya.
“Tapi yang jelas potensi longsor sudah diberi police line, jadi aman sementara ini dari kendaraan yang melintas. Potensi-potensi air mengalir agar tidak tergerus lagi (penyebab longsor), juga sudah kita benahi,” tegasnya.
Untuk longsoran yang terjadi di Jalur Gumitir. Dari peninjauan yang dilakukan, diketahui lebarnya hanya dua meter di bahu jalan.
“Dengan kedalaman kurang lebih 7 meter. Tapi dampak longsoran ini, ada jalan sepanjang kurang lebih 23 meter (yang alami keretakan), dan berbahaya jika dilintasi kendaraan,” ucapnya.
Kemudian untuk keretakan jalan itu, lanjutnya, juga akan dipastikan penyebabnya apa.
“Karena perlu didalami apakah diakibatkan penurunan tanah akibat longsor atau hal lain. Nanti tim perencanaan, akan mendalami persoalannya,” kata Mahatma.
“Yang jelas arus lalu lintas nantinya akan diarahkan ke jalur lain. Supaya penanganan dampak longsoran dapat tertangani baik,” imbuhnya.