JEMBER, Wartagres.Com – Acara Grand Final Gus Ning Jember yang digelar di Alun-Alun kota setempat, Senin malam (18/7/2022) kemarin. Mendapat banyak kritikan dari banyak kalangan, termasuk saat Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jember, Selasa (19/7/2022).
Diketahui kritikan yang disampaikan itu, pasalnya saat acara perhelatan bergengsi Gus Ning.
Sejumlah peserta perempuan, menampilkan busana yang dinilai terlalu membuka aurat saat sesi fashion show.
Menanggapi kritikan-kritikan tersebut, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman buka suara soal keresahan yang timbul akibat gelaran acara Gus Ning Jember tersebut.
“Itu seharusnya tidak boleh terjadi dan tidak boleh terulang tentunya. Jadi ini ada teguran (dengan munculnya kritik). Mungkin karena Husnudzhon dari Dispar, ketika setelah gelar pemilihan itu akan ada fashion show. Cuma konsepnya seperti apa, pakaiannya seperti apa. Ini tidak sampai detail, jadi semuanya terkejut. Termasuk Dispar sendiri terkejut,” kata pria yang juga akrab dipanggil Gus Firjaun ini, usai Ikut Rapat Paripurna, Selasa (19/7/2022).
Menurutnya, dengan banyak kritikan, menjadi pelajaran penting bagi semua.
Terlebih adanya hal yang dinilai kurang baik soal busana terlalu terbuka itu. Dikala Wabup Gus Firjaun juga ada di lokasi acara sebagai tamu undangan.
“Terutama bagi kita (Pemkab Jember), dan tidak boleh sampai terjadi lagi. Apalagi di Jember sebagai kota terbanyak pesantrennya di Jawa Timur,” ucapnya.
Disinggung soal tindakan yang dilakukan Gus Firjaun, yang saat di tengah acara fashion show langsung angkat kaki untuk pulang.
“Kemarin saya memang pulang dulu, memang pas kebetulan. Karena anak saya mencari saya, karena habis kecelakaan. Jadi memang suasananya gak denger (adanya banyak kritikan soal busana terlalu terbuka),” ulasnya.
Namun demikian, Gus Firjaun menyampaikan kekecewaan dengan adanya acara fashion show yang dinilai kurang pas itu.
“Padahal acaranya berjam-jam, cukup bagus. Namun hanya karena part itu (penampilan busana yang kurang pas), jadi beberapa menit saja yang kurang baik,” ujarnya.
Gus Firjaun berpesan, untuk kegiatan even yang akan digelar Pemkab Jember. Akan lebih diperhatikan, soal isi dalam gelaran acara yang akan dilaksanakan.
“Ini menjadi perhatian semuanya, cuma kita ingin membangun Jember ini dengan lebih baik, sopan, santun, religius. Kok tiba-tiba ada hal-hal seperti itu. Tentu siapapun yang memandang, tidak ada celah untuk membenarkan. Untuk mengangkat salah satunya juga potensi daerah, pariwisata. Tentu membutuhkan orang yang smart, pandai komunikasi, tetapi tidak melupakan ciri khas religius yang ada di Jember. Sehingga saya kira akan mampu mengangkat ciri khas Jember sendiri,” tuturnya.
Terpisah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Harry Agustriono menyampaikan permintaan maaf atas kejadian di acara Gus Ning Jember itu.
“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga Jember, terutama kepada para tokoh ulama dan seluruh elemen masyarakat karena adanya kekurangan dalam Gus dan Ning semalam,” katanya.
Katanya, pihaknya menjunjung tinggi semangat generasi bangsa untuk berkreativitas yang sesuai kaidah dan norma berlaku.
“Namun kami berharap hal tersebut tidak mengurangi tujuan utama pemilihan Gus dan Ning Jember. Kami berupaya memberikan ciri dengan penggunaan batik khas Jember yang menjadi kebanggaan kita bersama,” tandasnya.