BOJONEGORO, Wartagres.Com – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya kesehatan lingkungan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersinergi dengan Pusat Penelitian Infrastruktur Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan Sosialisasi Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) di ruang Angling Dharma Gedung Pemkab Bojonegoro, Selasa (15/8/2023). Langkah ini bagian dari upaya Dinas Kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat di Kabupaten Bojonegoro setelah mencapai target 100% Open Defecation Free (ODF).
Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro dr. Ani Pujiningrum, serta narasumber dari Kepala Penelitian Infrastruktur Lingkungan Berkelanjutan ITS, Ida Warma Dewanti, ST.,MT.,Ph.D. Acara diikuti oleh 182 orang peserta yang terdiri dari sejumlah kepala OPD, Camat se-Kabupaten Bojonegoro, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bojonegoro, beserta 108 Kepala Desa/Kelurahan yang menjadi lokasi khusus studi EHRA.
Studi EHRA dipandang penting untuk Kabupaten Bojonegoro karena beberapa faktor: pertama, dalam pembangunan sanitasi, diperlukan pemahaman yang akurat mengenai kondisi wilayah; kedua, terdapat keterbatasan data terkait sanitasi dan higiene, baik dari segi segmentasi hingga tingkat kelurahan/desa maupun terpusatnya data di berbagai kantor yang berbeda; ketiga, isu sanitasi dan higienitas masih perlu lebih diperhatikan, seperti yang tercermin dalam prioritas usulan melalui Musrenbang; dan keempat, EHRA memberikan dorongan bagi stakeholders dan masyarakat di desa/kelurahan untuk melakukan advokasi di tingkat yang lebih tinggi serta advokasi horizontal ke sesama masyarakat atau stakeholders kelurahan/desa.
Dalam sambutannya, Bupati Anna Mu’awanah menekankan pentingnya pemahaman mengenai kesehatan lingkungan dalam upaya menjaga kesejahteraan masyarakat. “Kesehatan lingkungan memiliki peran yang sangat signifikan terhadap kualitas hidup kita semua. Melalui studi EHRA ini, kami berharap masyarakat Bojonegoro dapat lebih peka terhadap pentingnya sanitasi yang baik serta perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Bupati.
Bupati Anna juga menegaskan pentingnya pembangunan peradaban daripada pembangunan fisik. Bupati berpesan kepada camat dan kepala desa/kelurahan, harus dengan sabar memberikan pemberdayaan, pemahaman, dan pengetahuan kepada warga untuk membangun peradaban yang peduli dengan kesehatan lingkungan dan higienitas, agar persoalan lingkungan di Bojonegoro segera teratasi.
“Desa bersih maka kabupaten bersih, desa sehat maka kabupaten sehat, dan desa maju maka kabupaten maju,” tutur Ibu Bupati.
Sementara itu, Ida Warma Dewanti dari ITS memaparkan pentingnya studi EHRA dalam mengidentifikasi potensi risiko kesehatan yang timbul dari lingkungan sekitar.
“Studi EHRA merupakan langkah awal merencanakan tindakan pencegahan dan pengendalian risiko kesehatan yang efektif. Melalui studi ini, kita dapat mengumpulkan data yang akurat mengenai fasilitas sanitasi, higienitas, serta perilaku masyarakat Bojonegoro dalam skala rumah tangga,” ungkapnya.
Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum juga menyampaikan harapannya terhadap hasil studi EHRA di Kabupaten Bojonegoro. Nantinya, hasil studi akan jadi dasar dalam merancang program-program kesehatan yang lebih berfokus dan tepat sasaran. “Selain itu, hasil studi EHRA ini juga akan digunakan sebagai salah satu bahan dalam penyusunan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2023,” katanya.
Ia juga menambahkan, kegiatan sosialisasi studi EHRA dapat memberi wawasan baru bagi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan lingkungan. Selain itu juga untuk mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar.
Survey studi EHRA akan dimulai pada tanggal 21 Agustus 2023 mendatang. Tim peneliti akan mengunjungi satu per satu desa/kelurahan yang menjadi lokus studi. Melalui komitmen bersama, diharapkan tercipta lingkungan Kabupaten Bojonegoro yang sehat dan nyaman bagi seluruh warga.