BOJONEGORO,Wartagres.com – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hari ini secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Ekonomi Kreatif Kabupaten Bojonegoro sekaligus mengukuhkan anggota Komite Ekonomi Kreatif (KEK) di Ruang Angling Dharmo, Pemkab Bojonegoro (13/10/25).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro ini diinisiasi di bawah arahan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Welly Fritama, SSTP. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa Bimtek ini bertujuan memberikan motivasi, penguatan kelembagaan, serta peningkatan kapabilitas dan kompetensi bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Bojonegoro.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong pelaku ekraf untuk mampu menciptakan produk dan jasa bernilai ekonomi tinggi dengan mengandalkan kreativitas, ide, dan pengetahuan,” jelasnya.
“Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem kreatif yang mendukung tumbuhnya inovasi, meningkatkan kualitas produk lokal, serta menumbuhkan kemandirian berwirausaha di kalangan pelaku ekraf,” imbuhnya.
Bimtek Ekonomi Kreatif tahun ini diikuti oleh peserta dari lima sektor ekraf unggulan, yakni Kriya dengan 30 peserta dari 32 pendaftar, Pengembangan permainan (game) dengan 30 peserta dari 40 pendaftar, Penulisan naskah film dengan 30 peserta dari 40 pendaftar, Packaging produk dengan 30 peserta dari 79 pendaftar, dan Barista dengan 30 peserta dari 87 pendaftar. Peserta adalah warga Bojonegoro berusia 17-35 tahun yang tertarik dan memiliki skill pada kelima bidang tersebut, serta berkomitmen untuk mengikuti pelatihan yang diberikan.
Selain pembukaan Bimtek, acara ini juga menandai pengukuhan Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kabupaten Bojonegoro, lembaga non-struktural yang dibentuk berdasarkan SK Bupati Bojonegoro Nomor 188/320/ΚΕΡ/402.013/2025 tanggal 25 September 2025. KEK memiliki peran strategis dalam memberikan masukan kebijakan, menjembatani sinergi antara pemerintah dan pelaku ekraf, serta menciptakan ekosistem kreatif yang produktif dan berkelanjutan. KEK juga berfungsi sebagai ex-officio pengelola Bojonegoro Creative Hub (BCH), yaitu ruang kolaborasi pelaku kreatif Bojonegoro.
Dalam arahannya, Bupati Setyo Wahono menegaskan pentingnya menjadikan BCH dan KEK sebagai wadah tumbuhnya kreativitas, kolaborasi, dan inovasi, bukan sekadar simbol atau alat politik.
“Saya berharap dari sini muncul ide-ide baru dan kreativitas baru. BCH harus jadi alat untuk berkreativitas, bukan alat politik,” tegas Bupati.
“Teman-teman yang hari ini dikukuhkan harus menjadi motor semangat bagi generasi muda untuk membangun lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi kreatif Bojonegoro,” lanjutnya.
Lebih jauh, Bupati menekankan bahwa skill, ide, kemampuan komunikasi, dan kepemimpinan (leadership) adalah modal utama yang tidak dapat digantikan oleh mesin di era digital. la juga menekankan pentingnya memahami selera pasar, memperkuat produk lokal melalui storytelling, serta menggunakan teknologi secara bijak untuk membangkitkan ekonomi daerah.
“Pelaku ekonomi kreatif harus bisa membaca tren, memahami pasar yang dinamis, dan mengemas produk lokal dengan cerita yang kuat. Di situlah nilai tambah itu tercipta,” ujar Bupati menutup sambutannya.
Melalui kegiatan Bimtek dan pengukuhan KEK ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap lahir lebih banyak pelaku kreatif yang mandiri, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. KEK bersama BCH diharapkan menjadi motor penggerak Bojonegoro menuju kabupaten yang kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi, dengan menjadikan kreativitas dan kolaborasi sebagai roh pembangunan ekonomi masa depan. (Muh)