SURABAYA, Wartagres.Com – Ketua DPD Partai NasDem Kota Surabaya Robert Simamgunsong menegaskan, bahwa DPC NasDem (tingkat kecamatan) masih solid mendukung Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada Surabaya 2020. Paslon nomor urut 2 itu diusung koalisi delapan parpol, yakni PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Partai, Demokrat, PAN, NasDem, dan PPP serta Partai Perindo dan Partai Gelora.
“Sampai saat ini DPC se-Surabaya masih solid dan bulat mendukung Machfud Arifin-Mujiaman,” ujar dia,Selasa (10/11/2020).
Soal 14 orang yang mengatasnamakan DPC, Robert menandaskan, mereka dulu mungkin bagian dari Partai NasDem. Tapi saat ini mereka bukan pengurus Partai NasDem. “Mereka itu mungkin jadi pengurus DPC waktu ketua DPD-nya Pak Sudarsono Rahman. Lha sekarang di kepengurusan DPD NasDem Surabaya yang saya pimpin, mereka tidak masuk jadi pengurus. Karena itu, tidak elok kalau mengatasnamakan Partai NasDem, wong mereka sudah tidak jadi pengurus, “ungkap dia.
Robert yang juga seorang lawyer ini memaklumi jika menjelang pilkada seperti ini banyak orang yang mencari sesuatu dengan cara yang tidak benar. ” Ya, tidak perlu ditanggapi. Mereka hanya cari panggung, ” imbuh dia.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vinsensius Awey mengatakan, apa yang terjadi itu adalah sebuah dinamika politik menjelang pilkada saja. “Sebuah riak- riak kecil yang menurut saya tidak akan berdampak apapun,” tandas Awey.
Menurut pengamatan Awey, sampai detik ini kader-kader dan seluruh jajaran struktur DPC yang baru maupun DPD Nasdem Surabaya yg baru masih solid. Masih all out di lapangan terus menerus membangun dukungan suara di masyarakat bagi pasangan Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU).
Lebih jauh, Awey yang juga mantan anggota DPRD Surabaya periode 2019-2020 ini menuturkan, DPD Partai Nasdem Surabaya dibawah kepemimpinan Robert Simangunsong masih solid. Bahkan, kakak- kakak kader Nasdem Surabaya masih solid dalam garis perjuangan partai dan tunduk pada keputusan ketua umum (ketum) Partai NasDem.
Hanya saja yang disayangkan Awey, adalah ketika mereka memilih jalur perjuangan sendiri, mereka masih menyempatkan waktu untuk memakai baju kebesaran partai untuk aktivitas politiknya.
“Yang ini yang kita sayangkan. Dalam hal ini, ketua DPD Nasdem Surabaya (Robert Simangunsong, red) harus bertindak tegas untuk memanggil mereka dan meminta klarifikasi terkait aktivitas politik mereka menggunakan baju institusi politik Partai Nasdem, ” ungkap dia.
Diakui Awey, hal ini penting, jangan sampai mereka adalah orang-orang yang pernah berjuang bersama membesarkan nama Partai Nasdem Surabaya dipengaruhi oleh barisan sakit hati Nasdem dan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk memecah belah soliditas Partai Nasdem Kota Surabaya. Jika nantinya mereka terbukti melanggar ketentuan yg ada, maka ketua DPD Partai Nasdem Surabaya harus tegas untuk memberikan sanksi organisasi kepada mereka. Dan jika perlu mencabut keanggotaan mereka di Nasdem sehingga tidak menjadi preseden buruk dikemudian hari, ” pungkas Awey.
Diketahui, 14 ketua DPC (tingkat kecamatan) Partai NasDem se-Surabaya mengalihkan dukungan ke paslon nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji yang diusung PDI-P.
Sikap ini dilakukan, menurut Koordinator Forum 14 DPC Sutikno, sebagai bentuk kekecewaan karena Ketua DPD Partai NasDem Surabaya Robert Simangunsong tidak menghargai hasil kerja pengurus DPD yang lama. Di antaranya, soal penjaringan calon wali kota dan calon wakil wali kota sesuai dengan peraturan organisasi (PO) yang dibuat DPP.
“Tiba-tiba mengambil calon baru yang tidak pernah mendaftar dan ikut proses pen jaringan ya g dilakukan Bappilu DPD Partai NasDem Surabaya, ” ujar Sutikno, Senin (9/11/2020) malam. (Tur)