Panglima TNI, Kapolda dan Gubernur Jatim Lakukan Pantauan Udara di Lokasi Bencana

by -310 Views
Panglima TNI dan Gubernur Jatim terlihat memantau lokasi bencana melalui udara.

LUMAJANG, Wartagres.Com – Pasca terjadinya Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin sore, Panglima TNI Jendral Andika Perkasa, didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Jatim, Minggu (5/12/2021) siang, melakukan pengecekan lokasi terdampak bencana alam Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, melalui pantauan udara.

Panglima TNI Jendral Andika Perkasa menyebutkan, Komando dan pengendalian diserahkan penuh kepada Kepala BNPB selaku kepala penanganan penanggulangan bencana alam. Apabila membutuhkan Helicopter untuk bantuan evakuasi di stanby kan di malang.

“Komandan Korem sebagai Komando saat di lapangan dan Kepala BNPB sebagai kasatgas penanganan tanggap bencana. Alat Komunikasi menjadi alat yang penting dalam operasi  kemanusiaan,” jelas Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.

Agar helikopter di standby di Kabupaten Malang dan Hercules disiapkan 2 dari Makassar dan malang yang dikhususkan kepada para pengungsi yang rentan.

Sementara itu Kepala BNPB Pusat Letjen Jendral TNI Suharyanto menyatakan, Tim Penanganan tanggap bencana akan membentuk posko secara terpadu sebagai induk informasi terkait penanganan bencana alam, sehingga kondisi di Lumajang dapat tergambar.

“Logistik yang disiapkan adalah logistik yang siap pakai, agar panglima TNI mengirimkan bantuan pasukan serta personel instansi terkait dalam mendukung pencarian korban serta Prioritas utama adalah evakuasi korban masyarakat,” sebutnya.

“BNPB siapkan dana untuk penanganan erupsi, merumuskan kebutuhan kebutuhan lanjutan serta perlu dilakukan peninjauan kembali untuk fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan obat-obatan,” tambahnya.

BNPB siap melaksanakan tugas yang diberikan oleh panglima TNI dalam rangka penanganan bencana alam di wilayah lumajang. Tanggap darurat akan dilaksanakan selama 14 hari, dukungan sarana prasara dari semua pihak guna memperlancar penanganan evakuasi.

“Pengungsi yang rumahnya hancur diberikan dana tunggu selama 6 bulan sambil menunggu rumah yang dibangunkan oleh pemerintah,” tandasnya. (Rdp)

No More Posts Available.

No more pages to load.