Operasi Patuh Semeru, Polda Jatim Siapkan 52 Kendaraan E-TLE Mobile Keliling Jawa Timur

by -441 Views
52 E-TLE akan keliling Surabaya.

SURABAYA, Wartagres.Com – Polda Jawa Timur, Senin (13/6/2022) pagi, menggelar Apel gelar pasukan operasi patuh Semeru 2022, di lapangan Mapolda Jatim.

Apel di pimpin Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Operasi ini akan berlangsung selama 14 hari, mulai dari tanggal 13 – 26 Juni 2022 di seluruh wilayah Jawa Timur, dengan mengedepankan preemtif dan preventif secara humanis dan persuasif.

Dalam amanatnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, didalam perkembangan situasi dan kondisi yang ada di Indonesia maupun Jawa Timur. Permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan makin kompleks dan dinamis, khususnya dalam bidang keselamatan berlalu lintas.

“Untuk menjawab tantangan tugas tersebut maka Polantas harus menjadi Polri yang Presisi, Prediktif, Responsibilitas, dan Transparasi berkeadilan. Yaitu Polantas dengan pendekatan Kepolisian prediktif untuk mengantisipasi tingkat gangguan Kamseltibcarlantas berdasarkan pengetahuan, data dan metode yang tepat, sehingga dapat mengurangi pelanggaran dan fatalitas gangguan Kamseltibcarlantas sedini mungkin,” jelas Irjen Pol Nico Afinta, Senin (13/6/2022).

Selain itu juga harus melakukan inovasi dengan meningkatkan modernisasi sistem teknologi informasi secara berkelanjutan dan terus mendorong inovasi pelayanan publik yang berbasis IT.

“Seperti yang dilaksanakan saat ini di jajaran Polda Jawa Timur, yaitu program E-TLE statis, E-TLE mobile, Samsat Drive thru dan E-Turjawali, serta program-program lainnya,” tambahnya.

Lebih lanjut Kapolda menegaskan, di periode Januari sampai dengan Mei 2022 telah ada E-TLE statis sebanyak 59 unit yang tersebar di beberapa jalan utama yang ada di Jawa Timur, Kemudian E-TLE Mobile sebanyak 52 unit.

Kemudian juga telah dilakukan penindakan pelanggaran sebanyak 26.312 orang. Hal ini mengalami peningkatan secara signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 sebanyak 27 persen.

“Melihat banyaknya jumlah pelanggaran lalu lintas tersebut, menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas masih rendah. Hal ini berbanding lurus dengan angka kecelakaan lalu lintas pada periode Januari sampai Mei mengalami peningkatan sebanyak 36 persen,” sebutnya.

“Dalam kasus laka ini ada kasus laka yang menonjol yaitu Laka bus pariwisata. Yang kita ketahui, korban meninggal ada 16 orang. Untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran tersebut, maka perlu dilakukan penindakan secara tegas dan terukur. Kepada pelanggar yang berpotensi terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas untuk memberikan efek kepada para pelanggar lalu lintas tersebut.” pungkasnya. (Rdp)

No More Posts Available.

No more pages to load.