Hal ini disampaikan Ketua DPD PKS Kota Surabaya Johari Mustawan kepada wartawan, Kamis (4/4/2024) malam.
Menurut dia, saat ini DPD PKS Kota Surabaya mendapatkan amanah dari DPP maupun DPW Provinsi Jatim untuk melakukan proses penjaringan Bacawali dan Bacawawali, baik dari kalangan internal kader sendiri ataupun tokoh masyarakat yang ingin menjadikan PKS sebagai kendaraan politik untuk berkontestasi di Pilkada 2024.
“Kita membuka pintu selebar-lebarnya untuk siapapun yang maju di Pilkada 2024 lewat PKS. Yang siap maju akan kita dukung, dan semua peluangnya masih terbuka,” ujar dia.
Bang Jo, panggilan Johari Mustawan
menegaskan, yang penting calon tersebut mempunyai tujuan yang sama dengan PKS, yakni bagaimana meningkatkan kesejahteraan UMKM, menghilangkan angka pengangguran, dan masyarakat mudah mengakses pendidikan dan kesehatan.Ini adalah bagian terpenting untuk menuju Surabaya lebih baik lagi pada periode 2024-2029, bahkan menuju Indonesia mandiri pada 2045.
“Surabaya akan memegang peranan penting. Karena apa? Karena Surabaya adalah barometer nasional. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT memberkahi kota Surabaya sebagai kota yang tersejahtera,” beber Bang Jo.
Ditanya kandidat di luar PKS, Bang Jo mengatakan ada beberapa yang masuk dalam radar PKS, termasuk yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Bang Jo menilai, Eri Cahyadi merupakan sosok pemimpin yang bisa merangkul semua komponen masyarakat yang ada di Surabaya, termasuk partai politik. Karena diakui Bang Jo, tidak gampang merangkul semua parpol yang beragam latar belakang, tujuan dan sebagainya. Tapi perbedaan itu bisa dijadikan satu oleh Wali Kota Eri Cahyadi untuk bagaimana menuju Surabaya lebih baik dan sejahtera.
Diakui Bang Jo, banyak perubahan dan prestasi yang didapatkan Eri Cahyadi, seperti menurunnya pengangguran dan kemiskinan di Kota Surabaya.
Lantas, kalau PKS mengusung petahana (Eri Cahyadi), prosentasinya berapa? Bang Jo menyampaikan belum ke arah sana karena masih dalam tahap penjaringan. Harapan dia, bulan Mei sudah muncul nama calon dari kader PKS atau calon di luar PKS.
“Kalau penjaringan tidak kita batasi pesertanya. Tapi kalau sudah masih tahap penyaringan mungkin ada 5-6 orang untuk kita tawarkan ke parpol lain,” beber dia.
Terkait parameter khusus penjaringan? Bang Jo mengatakan, tentunya adalah yang sudah memahami birokrasi di pemerintahan.
Karena itu, lebih mempermudah dalam mengemban amanah dari masyarakat. Baik itu di tingkat kota, provinsi, maupun pusat. ”Ya, setidaknya sudah memahami birokrasi di republik ini, ” tegas dia.
Ditanya soal nama tokoh perempuan PKS, Reni Astuti yang masuk bursa bakal calon wali kota, Bang Jo mengaku bangga punya kader seperti sosok Reni Astuti yang selama tiga periode telah berkontribusi mengabdi pada kota Surabaya dengan menjadi anggota DPRD Kota Surabaya, dan pada lima tahun terakhir menjadi wakil ketua DPRD Kota Surabaya. Tentunya ini sebuah kontribusi besar kepada Kota Pahlawan.
Untuk itu, lanjut Bang Jo, pihaknya sangat mendukung jika Reni Astuti siap running Pilkada 2024 menjadi L-1 atau bakal calon wali kota.
“Tapi karena saat ini Bu Reni Astuti baru naik level, terpilih menjadi anggota DPR RI yang akan dilantik pada Oktober mendatang, mungkin ia akan tetap fokus kepada anggota dewan,” tegas Bang Jo.
Selain Reni Astuti, siapa kader PKS yang layak berkompetisi di Pilkada 2024? Bang Jo melihat sebenarnya cukup banyak kader PKS yang siap dan layak maju. Tapi, pihaknya juga harus berhitung secara politik.
“Ada Pak Cahyo (Sekretaris DPD PKS Surabaya/Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya), Aning Rachmawati (Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya), Achmad Suyanto (Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya) yang layak maju, termasuk juga Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan layak dipertimbangkan untuk menjadi bakal calon wali kota atau mungkin mendampingi Eri Cahyadi, ” tutur dia.
